• Senin, 25 September 2023

Kembali Terjadi, Banyak Petinggi Twitter Ajukan Resign, Ada Apa Dengan Elon Musk?

- Sabtu, 3 Juni 2023 | 14:34 WIB
Elon Musk kembali ditinggal anak buahnya yakni Ella Irwin
Elon Musk kembali ditinggal anak buahnya yakni Ella Irwin

OKEGUYS – Setelah diakuisisi Elon Musk, ternyata ada cukup banyak petinggi Twitter yang mengundurkan diri atau resign.

Tentu bukan tanpa alasan kenapa banyak petinggi Twitter yang resign setelah adanya Elon Musk.

Tapi, apakah para petinggi Twitter tersebut resign karena terjadi masalah dengan Elon Musk?

Baca Juga: Gedo Mazo Menjadi Patung yang Sangat Berbahaya dan Paling ditakuti di Serial Anime Naruto

Beberapa karyawan Twitter lebih memilih untuk resign atau mengundurkan diri. Terbaru, Head of Trust and Safety Twitter Ella Irwin juga ikut mengundurkan diri.

Irwin bergabung di Twitter pada Juni 2022 dengan mengambil alih tim Trust and Safety pada November lalu, Irwin sendiri mengawasi moderasi konten.

Setelah Twitter diakuisisi oleh Elon Musk, ternyata justru mendapatkan banyak kritik karena lemahnya perlindungan terhadap konten berbahaya.

Kepergian Irwin terjadi karena platform tersebut telah berjuang untuk mempertahankan pengiklan, dengan merek-merek yang khawatir muncul di samping konten yang tidak sesuai.

Baca Juga: Apa Itu Shinen AI Dalam Dunia Manga dan Anime?

Pada awal bulan ini, Musk mengumumkan bahwa dia akan mempekerjakan Linda Yaccarino, mantan kepala periklanan NBCUniversal, untuk menjadi CEO baru Twitter.

Fortune sebelumnya melaporkan bahwa akun Slack internal Irwin tampaknya telah dinonaktifkan.

Sejak akuisisi Musk, Twitter telah memangkas biaya secara dramatis dan memberhentikan ribuan karyawan.

Adapun mereka yang dipecat merupakan orang yang telah berupaya mencegah konten berbahaya dan ilegal serta melindungi integritas pemilu dengan memunculkan informasi yang akurat di situs.

Baca Juga: Honor X50 Bakal Bawa Peningkatan Performa Sampai 40 Persen! Cek Spek Lengkapnya

Musk telah mempromosikan fitur yang disebut Catatan Komunitas, yang memungkinkan pengguna menambahkan konteks ke tweet, sebagai cara untuk memerangi informasi yang menyesatkan di Twitter.

Halaman:

Editor: Dwi Andrianto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X