Awas, Pengguna Twitter Blue Bakal Lebih Gampang Diretas dengan Alasan Ini

- Senin, 27 Maret 2023 | 17:02 WIB
ANKARA, TURKEY - MARCH 16: A picture shows a man holding a cellphone in front of a twitter logo in Ankara, Turkey on March 16, 2017. "Twitter" suspended 636,248 accounts for pro-terrorism and violence contents since the mid 2015 until the end of 2016. (Photo by Gokhan Balci/Anadolu Agency/Getty Images) (Anadolu Agency)
ANKARA, TURKEY - MARCH 16: A picture shows a man holding a cellphone in front of a twitter logo in Ankara, Turkey on March 16, 2017. "Twitter" suspended 636,248 accounts for pro-terrorism and violence contents since the mid 2015 until the end of 2016. (Photo by Gokhan Balci/Anadolu Agency/Getty Images) (Anadolu Agency)

OKEGUYS – Sebuah informasi terbaru menyebutkan kalau pengguna layanan Twitter Blue bakal lebih mudah untuk diretas.

Sebagai layanan premium atau berbayar, tentu informasi terkait Twitter Blue mengejutkan banyak pihak.

Lantas, kenapa Twitter Blue bisa lebih rentan hack?

Baca Juga:  Tak Sesuai Janji, Twitter Bakal Hapus Centang Biru Gratisan Dengan Alasan Ini

Twitter Blue Rentan Hack

Munculnya layanan Twitter Blue ini diikuti dengan dimatikannya otentikasi dua tahap (two factor authentication/2FA/TFA) menggunakan SMS untuk pengguna gratisan, yaitu mulai 20 Maret lalu.

Pengguna yang tetap mau menggunakan otentikasi dua tahap harus beralih menggunakan Google Authenticator, Authy, atau Microsoft Authenticator.

Nah, masalahnya adalah pengguna Twitter Blue masih diberikan opsi untuk tetap menggunakan otentikasi dua tahap memakai SMS.

Padahal, jika dilihat tingkat keamanannya, Google Authenticator jauh lebih aman dibanding SMS.

Ini artinya, pengguna Twitter Blue malah dibiarkan menggunakan otentikasi yang tingkat keamanannya lebih rendah.

Mengapa SMS lebih tak aman?

Hal ini disebabkan cara kerja 2FA SMS yang melibatkan pihak ketiga dan aplikasi SMS itu sendiri adalah aplikasi jadul yang tidak terenkripsi dan isinya mudah disadap.

Tidak dapat dipungkiri kalau teknologi SMS ini sudah berumur 21 tahun dan kurang ideal jika digunakan sebagai sarana otentikasi karena tidak terenkripsi dan melibatkan pihak ketiga dalam pengirimannya sehingga dapat disadap dan dibaca isinya.

Per tanggal 20 Maret 2023 perlindungan TFA menggunakan SMS pada pengguna Twitter biasa akan dinonaktifkan.

Baca Juga:  Tiru Instagram, Pengguna Twitter Kini Bisa Lihat Jumlah Orang yang Simpan Postingan Miliknya

Halaman:

Editor: Andika Rahmadana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X