OKEGUYS – Ada banyak perusahaan teknologi besar yang melakukan PHK akhir-akhir ini, termasuk Google.
Namun, yang menjadi masalah Google enggan berikan pesangon untuk para karyawan yang sudah mengalami PHK.
Lalu, apa alasan Google membuatnya melakukan hal ini?
Baca Juga: Tiru TikTok dan YouTube, Begini Tampilan Baru Spotify Yang Kurang Diminati Pengguna
Badai PHK yang terjadi di perusahaan global membawa dampak pada perekonomian mantan karyawannya, misalnya yang terjadi di Google.
Setelah melakukan PHK terhadap 12 ribu karyawannya, sekitar 100 orang membentuk grup "Laid off on Leave" dan meminta Google untuk membayar kompensasi cuti penuh yang disetujui untuk diambil sebelum pengumuman PHK pada 20 Januari lalu.
Cuti tersebut di antaranya cuti sakit, cuti orang tua, dan cuti pengasuh.
Google mengatakan pada awal 2022 bahwa mereka memperpanjang semua cuti orang tua menjadi 18 minggu untuk karyawan fulltime dan 24 minggu untuk ibu yang melahirkan.
Jika karyawan diberhentikan, mereka akan mendapatkan uang pesangon setara 16 minggu ditambah dua minggu untuk setiap tambahan tahun kerja, termasuk cuti berbayar.
Anggota grup tersebut mengatakan, pendekatan itu tidak hanya mempengaruhi rencana pengasuhan mereka, tapi juga menggangu perawatan kesehatan.
Beberapa mantan pekerja menjelaskan bahwa mereka kehilangan akses ke perawatan medis internal Google saat mereka mendapatkan pemberitahuan PHK.
Akses mereka ditolak untuk perawatan langsung. Google menawarkan akses lain dengan berkonsultasi ke dokter secara virtual.
Baca Juga: Amerika Serikat Desak TikTok Jual Saham Miliknya atau Diblokir, Ternyata Ini Alasannya
Google mengklaim akomodasinya untuk orang-orang yang sedang cuti lebih menguntungkan dibanding akomodasi perusahaan lain.***
Artikel Terkait
Lagi, Shopee Indonesia PHK Ratusan Karyawan Dengan Alasan Ini
Meta Kembali PHK 10 Ribu Karyawan, Mark Zuckerberg Jelaskan Alasannya
Google Resmi Hentikan Penjualan Glass Enterprise Edition 2, Ini Alasannya