Sejarah Chichen Itza yang Terletak di Semenanjung Yucatan, Meksiko.

OKEGUYS - Chichen Itza adalah situs arkeologi yang terletak di Semenanjung Yucatan, Meksiko.

Nama "Chichen Itza" berasal dari bahasa Maya dan berarti "mulut sumur dari orang Itza".

Chichen Itza didirikan oleh suku Maya sekitar abad ke-6 Masehi, dan pada puncak kejayaannya pada abad ke-10 hingga ke-13, Chichen Itza menjadi salah satu kota terbesar dan paling maju di seluruh Mesoamerika.

Baca Juga: Sejarah Terbentuknya Patung Christ the Redeemer

Pada abad ke-10, Chichen Itza dipimpin oleh kelompok Toltec dari Meksiko Tengah, yang memperkenalkan banyak unsur budaya dan arsitektur baru ke dalam budaya Maya.

Akibatnya, Chichen Itza memiliki campuran gaya arsitektur Maya dan Toltec.

Salah satu bangunan paling terkenal di Chichen Itza adalah Piramida Kukulkan, juga dikenal sebagai El Castillo.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Tentang Patung Christ the Redeemer, Jutaan Wisatawan Datang Untuk Melihat Patung ini

Piramida ini dibangun pada abad ke-11 dan menjadi simbol yang sangat terkenal dari kebudayaan Maya.

Piramida Kukulkan memiliki 365 anak tangga, satu untuk setiap hari dalam tahun, dan terdapat pula patung-patung ular di sekitar piramida yang melambangkan dewa Kukulkan.

Pada abad ke-13, Chichen Itza jatuh ke tangan bangsa Maya lainnya dan kemudian ditinggalkan sekitar abad ke-15.

Baca Juga: Sejarah Machu Picchu yang Dibuat Pada Tahun 1450 Sampai 1460an

Situs ini kemudian ditemukan kembali pada abad ke-19 oleh seorang arkeolog bernama Edward Thompson dan menjadi salah satu situs arkeologi paling terkenal di dunia, serta menjadi daya tarik wisata utama di Meksiko.