OKEGUYS – Sebenarnya banyak banget metode root yang bisa kamu gunakan untuk ponsel Android, Magisk dan SuperSu adalah yang terfavorit. Tapi apakah kamu tau perbedaan antara kedua metode tersebut?
Dalam dunia modding atau kustomisasi Android, Magisk adalah anak baru daripada SuperSU yang sudah menjadi veteran. Kedua tools populer ini digunakan untuk beberapa hal yang sama, tetapi bekerja dengan cara yang sangat berbeda.
Perbedaan Magisk Dengan SuperSU
Perbedaan utama antara Magisk dan SuperSU adalah bagaimana root mempengaruhi sistem. Bergantung pada apa yang ingin kamu capai ya Guys!
Magisk
Bisa diisebut root “system-less” karena tidak menyentuh file sistem apapun. Ini memodifikasi partisi boot dan membiarkan file sistem tidak tersentuh.
Sebaliknya, modifikasi secara virtual dengan cara me-replace file asli. Ketika sesuatu meminta akses ke file sistem, versi yang dimodifikasi dikirim sebagai gantinya.
Tetapi karena semua file sistem utuh, SafetyNet tetap berjalan semuanya secara normal. Aplikasi yang membutuhkan SafetyNet masih bisa berfungsi pada ponsel yang sudah rooting.
SuperSU
Dengan cara mengubah file sistem dan menambahkan file baru ke partisi sistem pada ponsel Android. Metode ini berfungsi dengan baik sampai sekitar Android Marshmallow ketika Google memperkuat keamanan.
Memodifikasi partisi sistem, mengirimkan peringatan bendera merah ke aplikasi yang mencoba mendeteksi root.
Google SafetyNet adalah, API yang memantau sistem dan akan memblokir aplikasi tertentu agar tidak berfungsi jika terdeteksi adanya gangguan atau rooting.
Kamu gak bisa menggunakan Google Pay atau Netflix dengan SuperSU. Kamu juga gak akan bisa mendapatkan pembaruan OTA setelah sistem telah berubah ya Guys.
Untuk perbedaan Magisk dengan SuperSU yang lebih signifikan adalah, Magisk ini tipenya open source, sedangkan SuperSu tidak.
Banyak pengguna yang lebih menyukai open source, oleh karena itu sekarang sudah jamannya menggunakan Magisk, gak bisa dipungkiri lagi nih Guys!
Discussion about this post