OKEGUYS – Psikologi warna dalam UI/UX adalah tools penting dalam membuat elemen UI/UX seperti desain tombol, navigasi, dan CTA, dan banyak lainnya.
Semua elemen ini sangat penting untuk pengambilan keputusan seseorang untuk melakukan dan membangun komunikasi projek kamu dengan pengguna.
Karena warna dianggap sebagai elemen yang paling mudah diingat dalam menghadapi hal-hal baru, elemen ini diterapkan di UX dan juga UI.
Macam-Macam Psikologi Warna dalam UI/UX
1. Gender atau Jenis Kelamin
Ada penelitian yang menunjukkan pria dan wanita memiliki preferensi warna yang berbeda-beda, namun penelitian tentang persepsi warna ini menunjukkan bahwa pria menyukai warna cerah dan wanita menyukai warna yang lebih lembut.
2. Perbedaan Budaya
Latar belakang budaya juga dapat mempengaruhi preferensi warna. Selain itu, arti warna juga bisa berbeda dari budaya yang ada.
Seperti misalnya di Barat, putih berarti kepolosan, aspirasi, dan harapan. Di Asia, bagaimanapun, warna putih untuk kematian, perkabungan, dan kesialan.
Sebagai seorang desainer UI, kamu harus menyadari konotasi budaya ini, terutama jika kamu memasarkan untuk lokasi atau kelompok budaya tertentu.
3. Konsep Universal
Ada studi dan tes pada warna yang menunjukkan pada sebuah titik konversi. Misalnya, Hubspot menyarankan agar tombol merah dalam desain web menghasilkan rasio konversi yang lebih tinggi dan berkinerja lebih baik daripada tombol hijau (warna “pergi”).
Meskipun ada studi dan tes yang ada tentang psikologi warna, tidak ada kumpulan warna universal dalam hal konversi. Kamu perlu melakukan pengujian UI sendiri untuk memastikan bahwa warna yang kamu pilih penting bagi pengguna.
4. Brand atau Merek
Warna-warna yang kamu lihat pada merek-merek besar saat ini tidak dibuat secara kebetulan. Semuanya menggunakan psikologi warna dalam UI/UX untuk memastikan bahwa logo mereka mudah dikenali dan diingat lebih baik oleh konsumen mereka.
5. Umur
Psikologi Warna Faber Birren menghasilkan penelitian tentang warna mana yang diinginkan untuk orang-orang dengan usia tertentu. Birren menemukan bahwa warna biru dan merah adalah warna yang konsisten disukai di semua kelompok umur.
Kuning di sisi lain lebih disukai oleh kelompok usia yang lebih muda. Dan seiring bertambahnya usia, lebih memilih seperti biru, ungu, dan warna hijau daripada warna merah dan kuning yang lebih kuat.
Kesimpulan
Psikologi Warna dalam UI/UX selamanya akan terkait dalam hal desain. Namun, psikologi warna tentu saja merupakan sesuatu yang harus kamu jelajahi sendiri saat mendesain untuk pengguna.
Kuncinya di sini adalah, jangan menggeneralisasi hasil, tetapi gunakan data ini sebagai faktor pertimbangan saat kamu membuat desain produk UX.
Selalu lakukan pengujian pengguna untuk warna pada produk kamu sendiri dan dengan target audiens untuk memastikan bahwa kamu mendapatkan hasil terbaik dalam hal pengalaman pengguna yang lebih baik dan konversi yang lebih tinggi.
Discussion about this post